DeParenting – Di tengah pandemi COVID-19, muncul bus anti corona di Jawa Tengah. Bus anti corona didesain sedemikian rupa untuk menekan penyebaran COVID-19.
Nah, ada sejumlah keunggulan bus anti corona ini. Sehingga membuat nyaman semua penumpangnya.
Perihal rute mana saja yang akan dilewati, sudah ada penjelasan dari si produsen bus anti corona. Sehingga bisa efektif menekan angka COVID-19 di Jateng.
Dua unit bus anti corona berlabel “Bio Smart and Safe Bus” itu terdiri atas bus penumpang dan Bus Bio laboratorium. Bus tersebut dibuat dengan standar tinggi untuk meminimalkan penyebaran virus Covid-19.
Direktur Teknik Laksana Bus, Stefan Arman, mengatakan, bus anti corona Bio Smart and Safe Bus tersebut didesain menggunakan pendekatan segitiga sakit.
Di antaranya aspek lingkungan atau environment, aspek pathogen dengan pengaplikasian lapisan nano silver yang dapat menguraikan virus atau bakteri pada interior bus, dan aspek host atau penumpang dengan penggunaan masker khusus dengan kandungan herbal.
“Aspek lingkungan sudah mengadopsi tata letak kursi 1-1-1 atau physical distancing. Sistem yang membedakan dengan bus pada umumnya adalah sirkulasi udara yang sudah mengadopsi sistem sirkulasi udara di pesawat,” katanya perihal bus anti corona tersebut.
Stefan menjelaskan, sistem sirkulasi udara dingin yang dihembuskan melalui AC langsung vertikal ke bawah. Udara itu kemudian dihisap dan disalurkan ke 3 tahapan filter yaitu prefilter, HEPA grade filter, dan UV C.
“Diharapkan dengan sistem sirkulasi udara yang baru ini bisa meminimalkan atau mengurangi viral load yang ada di dalam kabin bus,” ungkapnya.
Sementara terkait unit Bus Bio Laboratorium, kata Stefan, merupakan prototype pertama yang memodifikasi kendaraan bus untuk laboratorium.
Pada dasarnya bus Bio Laboratorium itu sama dengan bus-bus laboratorium yang sudah ada. Bedanya bus Bio Laboratorium tersebut memiliki banyak ruangan tersekat dengan Bio Safety level tinggi dari kendaraan laboratorium lainnya.
“Biasanya bus laboratorium hanya memiliki satu ruangan, desain kami memiliki dua ruangan tersekat sehingga lebih meminimalisir penyebaran bakteri atau virus,” katanya.
Lebih lanjut, bus tersebut rencana akan didistribusikan ke daerah-daerah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan laboratorium.
‘’Bus anti corona ini nantinya akan digunakan untuk tes PCR atau swab dengan menjangkau area atau daerah terpencil yang tidak memiliki fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau laboratorium. Bus Bio Laboratorium ini pekan depan baru akan menjalani sertifikasi untuk mengetahui kapasitas tes yang bisa dilakukan,” jelasnya.