DeParenting.com – Dengan banyak alasan, seringkali imuniasi pada anak terlambat. Entah karena orang tua lupa atau karena kondisi tertentu sehingga ada kekhawatiran untuk melakukan imuniasi. Seperti saat terjadi wabah Covid 19. Berbahayakah jika anak terlambat atau tidak diimunisasi?
Banyak pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Terutama dari keluarga muda yang masih awal membangun bahtera rumah tangga.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Jawa Tengah, dr A Yuli Susanti menuturkan balita tetap harus mendapatkan imunisasi. Meski disaat terjadi wabah sebagaimana Covid 19.
“Penting bagi balita berimunisasi. Walaupun pandemi, tetap imunisasi rutin. Anak-anak juga dilindungi dengan beri asupan makanan gizi dan protokol kesehatan,” kata Yuli.
Menurutnya, saat terjadi pandemi, beberapa daerah menutup pelayanan imunisasi di puskesmas. Namun pelayanan pemberian vaksin melalui puskesmas keliling tetap diadakan. Karenanya, orangtua mesti menyiasati dengan berbagai cara. Mulai dari membuat janji dengan petugas kesehatan terlebih dulu atau hadir saat ada puskesmas keliling.
“Kalau ada yang terlambat imunisasi, karena masa pandemi memang ada orang tua khawatir keluar rumah mengantar imunisasi. Itu bisa disusulkan atau nanti ganda imunisasinya. Yang penting kesehatan anak. Antar saja imunisasi,” terang Yuli.
Dia juga menekankan, pada saat terjadi wabah maka pemeriksaan tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Misalnya, di rumah yang dipercaya menjadi lokasi puskesmas keliling, harus tersedia tempat cuci tangan pakai sabun, bersih, tempat cukup luas dengan sirkulasi udara yang lancar, atau disarankan di luar ruangan.
“Bisa appointment (janjian) dulu dengan petugas, biar tidak ada antrean,” jelasnya.
Perhatikan pula saat perjalanan menuju tempat imunisasi. Sebisa mungkin gunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan angkutan umum, pilih angkutan yang tidak terlalu ramai, dan wajib untuk menjaga kesehatan anak.
“Lebih bagus lagi kalau ada tetangga yang peduli, dengan mengantar anak yang akan diimunisasi,” bebernya.
Yuli menjelaskan, imunisasi bagi anak adalah hal penting yang harus diperhatikan orangtua. Sebab itu bisa berguna bagi anak. Di dalam tubuh, imun tersebut memberi kekebalan tubuh atau menjadi tentara untuk melindungi dari serangan penyakit. Bahkan bila anak berasal dari keturunan atau lingkungan yang kena penyakit, dengan diimunisasi, maka bisa memperkecil kemungkinan anak kena sebuah penyakit.
“Misal dari lingkungan penyakit TBC. Dengan diimunisasi, anak bisa saja kena TBC tapi lebih ringan,” bebernya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Jateng Siti Atikoh mengimbau orang tua untuk tetap memberikan imunisasi bagi balitanya. Tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi kesehatan balita dan keluarga.
“Beri imunisasi. Karena itu hak anak agar tetap mendapatkan kekebalan tubuh,” kata Atikoh.
Sehingga dalam kondisi pandemi sekalipun, hak anak mendapatkan imunisasi tetap diberikan. Maka, orangtua hendaknya memprioritaskan hal tersebut, supaya kesehatan anak bisa terjaga.