DeParenting.com
  • Login
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
DeParenting.com
No Result
View All Result
Home Article

Melihat Kedisiplinan Warga Singapura dari Eskalator

Hanung Soekendro by Hanung Soekendro
17 Mei 2020
in Article
0 0
0
Suasana eskalator menuju satsiun MRT di Singapura. Foto: DeParenting.com

Suasana eskalator menuju satsiun MRT di Singapura. Foto: DeParenting.com

4
SHARES
49
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

DeParenting.com – Bulan lalu, saya menyusuri hampir ¾ Singapura. Menggunakan MRT, dari Pasir Ris menuju Jurong East. Ada 24 stasiun MRT yang dilewati dan saya beberapa kali turun di diantaranya.

Wow… pikir saya. Bukan soal MRT nya atau titik temu stasiun dengan pusat perbelanjaan dan perkotaan yang memang di tata sedemikian rupa, melainkan eskalatornya. Semula saya tak memperhatikannya. Namun setelah beberapa kali singgah di stasiun dan naik eskalator, barulah menyadari betapa disiplin dan sabarnya orang-orang di sana.

RekomendasiBaca

WOW! Ini Jumlah Pemuda di Jateng, Terus Nambah Tiap Tahun

Jalan Kaki Rembang-Semarang 5 Hari, Lapor Pencemaran Lingkungan ke Ganjar Pranowo

31.255 Tenaga Kesehatan Disuntik Vaksin Sinovac di Tahap Pertama

Melihat Kedisiplinan Warga Singapura dari Eskalator 1
Suasana eskalator menuju satsiun MRT di Singapura. Foto: DeParenting.com

Siapapun yang menggunakan eskalator seakan wajib berdiri di sebelah kiri. Jika di sebelah kanan, artinya anda harus berjalan di atas eskalator yang berjalan.Artinya, sisi kanan hanya untuk yang mendahului. Baik saat eskalator padat pengguna atau pun sebaliknya. Sama saja. Saya mencoba mengabadikan salah satunya.

Di sana, sangat sulit ditemui orang yang merokok di sembarang tempat. Jika terpaksa tak menemukan ruang khusus perokok, mereka mencari tempat yang sepi. Oh ya, orang-orang Singapura atau para keturunan India sangat menghargai jika anda menawarinya rokok Djisamsu.

Saya dan satu teman Indonesia mampir di salah satu cafe. Karena sangat ramai, si owner ikut melayani. Kebetulan dia menyajikan makanan dan minumam pada kami. Singkat cerita, teman Indonesia saya yang sedang menghisap rokok itu merasa diperhatikan si owner. “Do you want this?” tanyanya. Si owner mendekat dan say yes. Dia mengambil satu batang. Di negerinya Lee Kuan Yew itu, Djisamsu tak beredar. Tak boleh katanya. Kalau pun ada pun ilegal dan harganya sangat mahal. Kalau di kurs rupiah Rp 90-an ribu per pak. “So I can pay with this if I come another chance,” canda kawan saya dan He said yes.

Abaikan soal rokok, kembali ke disiplin.

Saya membayangkan, bagaimana jika Indonesia seperti itu. Mengenakan helm saat berkendara sepeda motor, tak ugal-ugalan, berhenti saat lampu merah dan jalan saat hijau. Lampu kuning yang maknanya hati-hati saja saat ini disalah artikan sebagai tanda penambah kecepatan. Biar tidak kejebak lampu merah katanya. Hmm….

Karena saat ini terlalu banyak contoh tak baik yang mudah ditiru anak-anak.

Saat di jalan raya, banyak pengendara motor tak pakai helm. Berkendara dengan menenteng sebatang rokok menyala di tangan kirinya. Bahkan sesekali percikan api mengenai pengendara di belakangnya. Parahnya lagi, hal itu dilihat langsung oleh anak-anak kita. Bagaimana mereka nantinya tak mencontoh?
Pasti akan sangat menyenangkan jika bisa mencontoh negara tetangga dalam hal disiplinnya.

Sangat sulit mendidik anak di lingkungan seperti ini. Paribasan nandur pari bisa jadi tukule suket teki.

Salam.

Tags: kedisiplinanPendidikan karakterSingapura
Previous Post

Tak Perlu Ngeluh, Belajarlah dari Nenek Ini

Next Post

Sering Bilang Tak Boleh pada Anak, Apa yang Terjadi?

Hanung Soekendro

Hanung Soekendro

Related Posts

belajar mengajar
Ruang Keluarga

Untuk Para Guru, Please Jangan Sama Ratakan Kemampuan Anak 

28 November 2020
Gubernur Ganjar Pranowo mengenakan pakaian adat Ponorogo, Jawa Timur. (Deparenting/Dok. Humas Prov Jateng)
News

Ganjar Pada anak-Anak: Karakter Baik Itu Nomor Satu

26 November 2020
Anak
News

Inspiratif, Anak-Anak Bongkar Celengan Untuk Penanganan Covid 19

22 Mei 2020
????????????????????????????????????
Article

Pendidikan Jerman yang Simpel dan Keluarga yang Disiplin

22 Mei 2020
Next Post
Foto: Pinterest

Sering Bilang Tak Boleh pada Anak, Apa yang Terjadi?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top Stories

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto. (DeParenting)

Ibu-Ibu, Yuk Bikin Makanan Enak dan Jual Online…..

24 Februari 2021
Rumah Pompa Kota Lama. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateng)

Banjir Semarang, Ganjar Cek Kota Lama Semarang

24 Februari 2021
Aplikasi AR. (DeParenting/Tangkapan layar Youtube @Ricko Asterisk)

Download Aplikasi AR, Cara Siswa Belajar Biologi Dengan Menarik

22 Februari 2021

News & More

Kategori

  • Review Sekolah
  • Artikel
  • Tips
  • Lifestyle
  • Homeschooling
  • Hubungi Kami

About Us

Deparenting.com hadir dan ingin berbagi mengenai tips mendidik anak, mengasuh, membesarkan dan membentuk karakter anak. Lantaran sikap anak-anak yang seringkali bandel dan butuh cara menasehati agar nurut. Tak hanya itu, parenting bersifat menyeluruh hingga membentuk pribadi yang arif dan bijak dalam menyikapi persoalan.

Connect on Social

© 2020 DeParenting

No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga

© 2020 DeParenting - Berbagi cerita parenting dan home schooling.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist