DeParenting.com
  • Login
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
DeParenting.com
No Result
View All Result
Home Homeschooling

Dear Guru…. Ternyata Siswa Hanya Konsentrasi di 20 Menit Pertama Pelajaran

Deparenting by Deparenting
22 Januari 2021
in Homeschooling
7 0
0
Ilustrasi pembelajaran daring oleh siswa hanya konsentrasi di 20 menit pertama pelajaran. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateng)

Ilustrasi pembelajaran daring oleh siswa hanya konsentrasi di 20 menit pertama pelajaran. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateng)

2
SHARES
97
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

DeParenting – Menit-menit awal saat kegiatan belajar mengajar begitu urgen bagi guru. Guru harus mengetahui, ternyata siswa hanya konsentrasi di 20 menit pertama pelajaran.

Lantaran siswa hanya konsentrasi di 20 menit pertama pelajaran maka menit-menit itu begitu penting, apakah materi pelajaran yang diberikan bisa dipahami siswa atau tidak.

RekomendasiBaca

Download Aplikasi AR, Cara Siswa Belajar Biologi Dengan Menarik

Bagaimana Menjalankan Homeschooling? Simak Cerita Keluarga Homeschooler Ini

Membuat Jadwal Bermain Homeschooler Usia 5-7 Tahun

Guru juga harus memaksimalkan menit-menit awal itu, karena kenyataanya siswa hanya konsentrasi di 20 menit pertama pelajaran.

Untuk itu, sekolah dan para guru didorong untuk memaksimalkan metode pembelajaran kepada siswanya. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan pembelajaran tatap muka. Sehingga mereka harus mampu berinovasi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Agus Sujito menerangkan, guru bisa menggunakan berbagai aplikasi digital yang sesuai dengan kemampuan guru dan siswa. Sejauh ini banyak guru mengajak siswa menggunakan aplikasi SiPintar, RumahBelajar, Google Form, atau Google Classroom.

Tidak jarang, para guru juga menggunakan aplikasi Zoom untuk bertatap muka atau melakukan review mandiri sebagai pengganti penilaian harian (PH). Bahkan bila para guru membutuhkan penilaian fisik, terkadang meminta para siswa mengirimkan dokumen berupa video.

“Artinya tidak monoton dengan menggunakan satu metode pembelajaran. Tidak setiap pembelajaran daring siswa hanya diminta membaca buku materi dan menjawab soal-soal kemudian melaporkan kepada guru melalui foto tugas atau mengisi form,” kata Agus sebagaimana dikutip dari laman Pemprov Jateng, Jumat 22 Januari 2021.

Agus mengatakan, dengan berbagai metode yang dikuasai guru ketika pembelajaran tatap muka, bisa diaplikasikan dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini. Guru dinilai lebih paham penggunaan metode yang sesuai dengan siswanya masing-masing.

Baca juga:  Ini Nih Permainan Pengenalan Huruf Pada Anak

“Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring, guru harus bisa mengoptimalkan konsentrasi siswa pada 20 menit pertama. Jika tidak, guru akan menghadapi siswa yang tidak bergairah sepanjang pelajaran daring itu,” ujar Agus.

Selanjutnya Agus mengimbau guru tidak berhenti berinovasi menciptakan metode pembelajaran yang belum ada. Namun metode itu tetap menarik, menyenangkan, dan materi tersampaikan ke siswa, yang muaranya siswa memahami dan mengerti materi pelajaran.

“Di masa pandemi ini, guru bisa menciptakan metode baru dalam pembelajaran daring. Menyesuaikan aplikasi yang digunakan, durasi waktu, media, alat peraga, rentang waktu mengerjakan tugas, dan lainnya,” lanjutnya.

Agus pun menyadari, meski terlihat menyenangkan, pembelajaran jarak jauh bukanlah hal mudah bagi para siswa, guru, dan orangtua. Sehingga komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua harus dijalin secara maksimal. Sehingga dengan memaksimalkan metode pembelajaran, jangan sampai anak justru merasa jenuh karena merasa tidak ada waktu untuk istirahat.

“Guru juga harus menghindari jangan sampai orangtua merasa terbebani ketika anaknya mendapat tugas, terutama di tingkat SD dan pra sekolah seperti PAUD dan TK,” imbau Agus.

Agus mengatakan, pada semester genap 2020/2021 ini pihaknya akan lebih intens memantau pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di sekolah-sekolah. Terlebih menghadapi AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) sebagai pengganti ujian nasional, maka sekolah dan guru harus ekstra dalam menyiapkan siswa menghadapi ujian itu.

“Semoga para guru khususnya di Kota Magelang ini selalu semangat dan inovatif dalam memaksimalkan PJJ, serta mengajak siswa kelas VI SD dan kelas IX SMP untuk konsentrasi menghadapi ujian nasional, meskipun nantinya masih dilaksanakan secara online,” harap Agus.

Dengan inovasi, guru diharapkan bisa menarik perhatian siswa di menit-menit awal pelajaran. Lantaran ternyata siswa hanya konsentrasi di 20 menit pertama pelajaran.

Tags: belajarBelajar Onlinegurusekolah daringsiswa
Previous Post

PPKM di Jateng Diperpanjang Hingga 8 Februari 2021, Begini Komentar Ganjar Pranowo

Next Post

Dayana Kazakhstan Muncul di Semarang, Ngapain? Nyari Fiki Naki

Deparenting

Deparenting

Related Posts

Ilustrasi sekolah tatap muka. (DeParenting)
News

Ganjar Usulkan Belajar Tatap Muka Segera Digelar

25 Februari 2021
Guru dan dosen masuk prioritas vaksin Covid 19. (DeParenting/Dok. Kemenkes RI)
News

Kabar Baik! Guru dan Dosen Masuk Prioritas Vaksin

25 Februari 2021
Aplikasi AR. (DeParenting/Tangkapan layar Youtube @Ricko Asterisk)
Homeschooling

Download Aplikasi AR, Cara Siswa Belajar Biologi Dengan Menarik

22 Februari 2021
Webinar ‘’Positive Parenting’’ menekan stres temani anak sekolah daring. (DeParenting/Istimewa)
Lifestyle

Stres Temani Anak Sekolah Daring ya Bun? Simak Penjelasan Psikolog USM Ini

19 Februari 2021
Pemprov Jateng memberikan kebijakan insentif Guru TPA. (DeParenting/Pixabay)
News

Alhamdulillah…. Ada Insentif Guru TPA, Segini Jumlahnya!

16 Februari 2021
Pelajar kurang mampu di SMPN 3 Reban Kabupaten Batang mendapat bantuan. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateg)
Lifestyle

MANTUL! Ada SMP Berikan Smartphone Pada Siswa Tak Mampu

25 Januari 2021
Next Post
Tangkapan layar foto Dayana. (DeParenting/Instagram @demi.demik)

Dayana Kazakhstan Muncul di Semarang, Ngapain? Nyari Fiki Naki

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top Stories

Ilustrasi permen. (DeParenting/Pixabay)

Ternyata, Permen Amerika Berasal dari Wilayah Jateng ini Lho

5 Maret 2021
Ilustrasu varian baru corona. (DeParenting/Pixabay)

Varian Baru Corona Kebal Vaksin? Ini Penjelasan Pakar UGM

4 Maret 2021
View Ponpes MTA yang berhadapan dengan Gunung Lawu. (DeParenting/tangkapan layar instagram @ponpesmta)

Mau Uji Pengetahuanmu Tentang Rosulullah? Jawab Soal Ini dan Ketahui Nilaimu

4 Maret 2021

News & More

Kategori

  • Review Sekolah
  • Artikel
  • Tips
  • Lifestyle
  • Homeschooling
  • Hubungi Kami

About Us

Deparenting.com hadir dan ingin berbagi mengenai tips mendidik anak, mengasuh, membesarkan dan membentuk karakter anak. Lantaran sikap anak-anak yang seringkali bandel dan butuh cara menasehati agar nurut. Tak hanya itu, parenting bersifat menyeluruh hingga membentuk pribadi yang arif dan bijak dalam menyikapi persoalan.

Connect on Social

© 2020 DeParenting

No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga

© 2020 DeParenting - Berbagi cerita parenting dan home schooling.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist