DeParenting.com
  • Login
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
DeParenting.com
No Result
View All Result
Home News

Diah Warih dan Penyadaran Bahaya Demam Berdarah

Demam berdarah, kasus berulang yang terjadi tiap tahunnya. Seorang pengusaha muda di Solo tampil untuk menguranginya.

Hanung Soekendro by Hanung Soekendro
11 Juni 2020
in News
14 0
0
Diah Warih Anjari.

Diah Warih Anjari.

16
SHARES
135
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

DeParenting.com – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) selalu saja ada tiap tahunnya. Tak peduli di pedesaan atau perkotaan, selalu ada. Melihat kondisi itu, kesadaran masyarakat terhadap bahayanya demam berdarah mungkin menjadi hal yang krusial.

Seberapa mengerikannya penyakit demam berdarah ini, bisa dilihat dari catatan data kasus, persebaran dan tingkat kematiannya. Dinas Kesehatan Jawa Tengah mendata jumlah kasus mencapai ribuan pada tiap tahunnya. Lebih mengerikan lagi, 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah disebut menjadi endemik demam berdarah dengue.

RekomendasiBaca

Banjir Semarang, Ganjar Cek Kota Lama Semarang

Vaksin Pedagang Pasar Klewer Solo, Cek Jadwal Dari Dinkes Jateng Ini!

Vaksinasi Gelombang II Dimulai, Jateng Target Jumlah Minimal

Sempat menurun pada tahun lalu, pada tahun ini jumlah kasus DBD di Jawa Tengah tinggi. Hingga hampir pertengahan tahun 2020, jumlah kasus sudah lebih dari 2.000. Bahkan 40 orang di antaranya meninggal dunia. Dari jumlah kasus tersebut, tak jarang anak-anak bahkan yang masih usia balita terkena DBD. Nah inilah yang mesti diwaspadasi. Anak-anak juga sering bermain di kebun atau tempat-tempat yang kemungkinan besar menjadi sarang nyamuk.

Dinas mencatat angka kesakitan (incidence rate/ IR) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jateng dari tahun 2008-2018 mengalami fluktuasi. Angka kematian (case fatality rate/ CFR) tertinggi di Provinsi Jawa Tengah pada 2015 yang tercatat 2,91%. Sementara, pada 2015 sampai 2018, IR maupun angka CFR mengalami penurunan. Pada tahun 2018 ada 8,68 kasus demam berdarah per 100 ribu jiwa penduduk. Sementara pada 2017, jumlahnya mencapai 22 kasus per 100 ribu jiwa penduduk.

Pada tahun ini, tercatat sudah ada sembilan wilayah di Jateng dengan kasus DBD tinggi. Peringkat pertama adalah Kabupaten Cilacap dengan 216 penderita dan korban meninggal tiga orang, Kota Semarang ada 154 penderita, dua diantaranya meninggal dunia.

Selanjutnya, Kabupaten Jepara yang tercatat 136 penderita, dengan satu orang meninggal. Urutan keempat adalah Kabupaten Banyumas dengan 132 kasus tiga meninggal dunia, Kabupaten Klaten menyusul dengan 131 penderita meninggal tiga orang. Disusul Kabupaten Kebumen dengan 124 kasus empat orang meninggal dunia, kemudian Kabupaten Purbalingga dengan 99 penderita dua orang meninggal, Kabupaten Brebes ada 87 kasus DBD dua meninggal. Terakhir, Kabupaten Banjarnegara dengan 62 kasus tiga meninggal dunia.

Baca juga:  Ketahuan..... Saat Banjir Semarang Ternyata Sebagian Pompa Tak Beroperasi

Jika tak waspada dan terus meningkatkan kesadaran masyarakat, bisa jadi daerah lain akan segera menyusul sembilan daerah tersebut. Bahkan Solo yang berstatus perkotaan juga bisa saja menyusul. Hal itu bisa dilihat dari data jumlah penderita demam berdarah yang lebih dari 68 kasus.

Diah Warih dan Penyadaran Bahaya Demam Berdarah 1
Diah Warih Anjari

Di tengah tingginya jumlah kasus demam berdarah, salah satu pengusaha muda Diah Warih Anjari terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat. Turun ke selokan, mengecek tampungan air dan lokasi lain yang berpotensi jadi sarang nyamuk. Tak hanya stau lokasi, tapi di sejumlah kelurahan. Ia melakukan gerakan penyadaran terhadap bahayanya nyamuk aedes aegypti yang bisa menyebarkan demam berdarah dengue.

Cara yang ia lakukan sederhana. Datang ke rumah-rumah warga, melakukan fogging dengan alat semprot portabel, berbicara dengan warga dari hati ke hati. Fogging merupakan langkah jangka pendek untuk mencegah demam berdarah. Sementara bicara dari hati ke hati bersama warga merupakan sosialisasi. Langkahi ni adalah langkah pencegahan untuk jangka panjangnya.

Hal itu dinilainya sangat efektif. Dengan demikian, warga akan semakin paham soal pola hidup bersih. Tanggap di mana saja tempat berkembangbiak nyamuk dan bagaimana mengantisipasinya.

Ditekankannya, perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti bukan di tempat-tempat yang kotor. Namun juga terjadi di tempat-tempat penampungan air yang bersih. Di bak mandi, kaleng atau mainan yang menampung air hujan, maupun dahan-dahan pohon yang terdapat sisa-sisa air hujan.

Diah Warih mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Caranya, dengan memastikan tidak ada tampungan air yang digunakan sebagai tempat berkembang biak jentik nyamuk.

Terlepas dari statusnya sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo, apa yang dilakukan Diah Warih Anjari ini begitu mengedukasi masyarakat. Apa yang dilakukannya, mesti diimitasi dan diduplikasi di wilayah lain. Ingat, Solo, Jateng dan Indonesia pada umumnya adalah wilayah tropis yang rentan terhadap penyakit demam berdarah dengue.

Tags: Demam BerdarahDiah Warih Anjari
Previous Post

Mitos-Mitos Homeschooling

Next Post

Anak Terlambat Imunisasi, Berbahayakah?

Hanung Soekendro

Hanung Soekendro

Related Posts

Kenali cara cegah demam berdarah saat pandemi seperti saat ini. (DeParenting/jatengprov.go.id)
Lifestyle

Petugas Jentik Tak Datang? Bun, Begini Cara Cegah Demam Berdarah Saat Pandemi

14 Februari 2021
Nyamuk: Foto: Pixabay.
Lifestyle

Waspada Demam Berdarah, Telur Nyamuk Bisa Bertahan Enam Bulan

10 Oktober 2020
Foto: Pixabay.
Lifestyle

Bahaya Fogging Bagi Anak-Anak

10 Oktober 2020
Nyamuk
Article

Demam Berdarah, Kasus Berulang dan Selalu Tinggi

22 Mei 2020
Next Post
pinterest

Anak Terlambat Imunisasi, Berbahayakah?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top Stories

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto. (DeParenting)

Ibu-Ibu, Yuk Bikin Makanan Enak dan Jual Online…..

24 Februari 2021
Rumah Pompa Kota Lama. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateng)

Banjir Semarang, Ganjar Cek Kota Lama Semarang

24 Februari 2021
Aplikasi AR. (DeParenting/Tangkapan layar Youtube @Ricko Asterisk)

Download Aplikasi AR, Cara Siswa Belajar Biologi Dengan Menarik

22 Februari 2021

News & More

Kategori

  • Review Sekolah
  • Artikel
  • Tips
  • Lifestyle
  • Homeschooling
  • Hubungi Kami

About Us

Deparenting.com hadir dan ingin berbagi mengenai tips mendidik anak, mengasuh, membesarkan dan membentuk karakter anak. Lantaran sikap anak-anak yang seringkali bandel dan butuh cara menasehati agar nurut. Tak hanya itu, parenting bersifat menyeluruh hingga membentuk pribadi yang arif dan bijak dalam menyikapi persoalan.

Connect on Social

© 2020 DeParenting

No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga

© 2020 DeParenting - Berbagi cerita parenting dan home schooling.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist