DeParenting.com – Perasaan takut, khawatir saat berada di lingkungan baru merupakan hal yang wajar. Tapi jika sampai muncul rasa minder, nah ini yang mesti diwaspadai. Karena jika berulang kali seperti itu terus maka potensi seseorang tak akan bisa maksimal. Bahkan orang itu tak akan pernah merasa nyaman dengan apa yang ada pada dirinya.
Jika melihat makna kata minder, sesuai Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), yakni rendah diri. Sebuah rasa yang jelas tak diperlukan, karena semua manusia kedudukannya sama. Terlebih lagi jika masih di usia anak-anak atau pemuda, mesti membuang jauh rasa itu.
Misal, seorang pemuda yang dipandang memiliki ilmu karena telah menempuh pendidikan agama tinggi tiba-tiba diminta untuk berkhotbah atau berdakwah. Di atas mimbar hafalan hadist atau Qurannya hilang semua. Seperti ada blok pembatas yang menyumbat pikirannya. Al hasil, keringat dingin keluar.
Celakanya, ada sebagian orang yang telanjur mendapati rasa minder itu pada dirinya. Psikolog Drs Adi Nugroho menjelaskan minder itu tak muncul dengan tiba-tiba. Jika seseorang baru pertama kali pidato, imam shalat, atau khotib dan merasa takut itu wajar saja. Karena kurang latihan.
Sementara minder muncul karena ada proses atau kejadian masa lalu. Selalu merasa dirinya kurang, lebih rendah, serba tak bisa, serba tak pas dan sebagainya. Sehingga mengganggu dalam perjalanan kehidupannya dalam durasi waktu cukup panjang.
Kira-kira apa penyebabnya? Menurutnya pengasuh acara Ruang Psikologi di MTA TV ini ada banyak hal dan itu subjektif. Tidak sama antara satu orang dengan orang lainnya. Demikianpula dalam melakukan terapi, tak sama antara satu dengan yang lainya. Ada yang menyebut minder disebabkan karena orang itu berasal dari keluarga broken home, tapi menurutnya belum tentu.
Tingkatan Minder
Ia membagi minder dalam beberapa tingkatan. Pertama, minder ketika berada di lingkungan atau kondisi tertentu saja. Misal saat harus memberikan materi dalam seminar, dakwah atau intinya jadi pusat perhatian khalayak ramai.
Kedua, dan yang lebih parah adalah minder di semua aspek kehidupan sosial. Bertemu orang lain minder, mau berinteraksi dengan teman-temannya juga minder.
Solusi Mengatasi Rasa Minder
- Memotivasi
- Menerima kelemahan
- Membiasakan untuk mengerjakan sesuatu di bidang sesuai potensi yang dimiliki. Dengan demikian, ia akan merasa nyaman dan mampu menunjukkan hasil positif. Hal itu sedikit demi sedikit akan mengikis rasa mindernya.
- Dilatih meningkatkan skill di bidang ilmu yang ia kuasai. Hal itu akan memupuk rasa percaya diri.
- Bisa juga dengan cara memaksa. Ada satu teori untuk menghilangkan phobia, dengan cara membenturkan orang tersebut dengan kondisi yang ditakuti. Misalnya, phobia ketinggian. Maka diajak naik lift menuju gedung tinggi. Selanjutnya memastikan jika di ketinggian pun tak terjadi apa-apa. Hal itu akan menunjukkan pada yang bersangkutan jika di ketinggian tetap dalam kondisi aman dan kecemasannya mulai terkikis.
- Dipaksa masuk dalam sebuah komunitas yang isinya orang-orang dengan rasa minder berlebihan. Dengan demikian akan ada curhatan atau berbagi cerita penderitaan. Hal ini akan membuat orang tersebut lebih merasa ringan dan terlepas dari rasa ketakutannya.
Merasa minder, silakan mencoba!