DeParenting.com
  • Login
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
DeParenting.com
No Result
View All Result
Home Article

Sinyal Merah Kekerasan Perempuan dan Anak di Jawa Tengah

Kekerasan seksual pada anak tinggi. Tak jarang dilakukan oleh pacar.

Hanung Soekendro by Hanung Soekendro
26 Juni 2020
in Article
4 0
0
Ilustrasi. Foto: Pixabay.

Ilustrasi. Foto: Pixabay.

5
SHARES
67
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

DeParenting.com – Jawa Tengah mendapatkan sinyal merah kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Bagaimana tidak, Jawa Tengah menduduki peringkat pertama dari 34 provinsi di Indonesia untuk jumlah kasus kekerasan pada perempuan.

Mengalahkan, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan di posisi kedua dan ketiganya. Untuk kekerasan pada anak, Jawa Tengah ada di posisi kedua.

RekomendasiBaca

31.255 Tenaga Kesehatan Disuntik Vaksin Sinovac di Tahap Pertama

Awas! Tsunami Megathrust Ancam Wilayah Selatan Jateng

Simak Pengajian Ahad Pagi MTA 27 Desember, Live Streaming dan Tema Musbil

Secara berturut-turut dari tahun 2017-2019, jumlah kekerasan pada perempuan 2.044 kasus, 1.017 kasus dan 1.649 kasus. Jumlah ini berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Korban kekerasan Berbasis Gender dan Anak (KPK2BGA) Jawa Tengah yang bersumber dari Kementerian PPA.

Jika dilihat lebih detil lagi, ada tiga wilayah di Jawa Tengah yang mencatatkan kasus tertinggi di 2019. Yaitu Kota Semarang 243 kasus, Kabupaten Semarang 142 kasus dan Kabupaten Wonosobo 101 kasus.

Sinyal Merah Kekerasan Perempuan dan Anak di Jawa Tengah 1

Ketua Komisi Perlindungan Korban kekerasan Berbasis Gender dan Anak (KPK2BGA) Jawa Tengah, Rika Saraswati mengatakan kekerasan pada permepuan dan anak layaknya fenomena gunung es. Kasus yang dilaporkan dan didata hanya berada di pucuk atau lebih sedikit dari jumlah kasus secara riil. Alasannya, malu melaporkan.

“Kekerasan itu seperti puncak gunung es. Yang kelihatan yang dilaporkan. Yang banyak tidak dilaporkan. Alasannya, belum paham, rasa malu dan tidak mau repot. Apalagi kekerasan seksual. Kadang di daerah jauh dari pusat layanan. Itu mempengaruhi,’’ kata Rika yang juga dosen Unika Soegijapranata Semarang.

Baca juga:  Pendidikan Jerman yang Simpel dan Keluarga yang Disiplin

Bentuk kekerasan pada perempuan paling banyak adalah KDRT. Sementara pada anak-anak seperti bullying, kekerasan seksual dari pacar atau orang dewasa, maupun kekerasan fisik lainnya. Kekerasan seksual pada anak juga tercatat cukup tinggi di Jawa Tengah. Tak jarang hal itu dilakukan oleh pacar.

Dari pendataan dan pemetaan yang dilakukan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan pada perempuan dan anak. Seperti faktor ekonomi, latar belakang pendidikan pelaku, teknologi informasi. Tingginya jumlah kasus yang terdata juga disebut menjadi catatan positif meningkatnya kesadaran masyarakat dan bekerja dengan efektifnya lembaga yang menangani.

Menurut Rika, tingginya angka kekerasan seksual pada anak disebabkan penyalahgunaan teknologi informasi dan minimnya pendidikan seksual pada anak di sekolah serta pendidikan antibullying.

“Mereka mudah dapatkan informasi. Belum bisa menyaring mana yang baik dan mana yang tidak. Sehingga harusnya jadi nformasi yang baik malah disalahgunakan,’’ terangnya.

Ia mendesak pada dinas terkait, agar siswa diberikan pendidikan seksual di sekolah. Tak hanya dari dampak biologisnya tapi juga dampak sosial, ekonomi serta psikologi. Hal itu dinilai sebagai cara pencegahan tindak kekerasan seksual dalam jangka panjang.

Sinyal Merah Kekerasan Perempuan dan Anak di Jawa Tengah 2
Ketua Komisi Perlindungan Korban kekerasan Berbasis Gender dan Anak (KPK2BGA) Jawa Tengah, Rika Saraswati.

Sementara itu dalam penanganan korban tindak kekerasan pada anak, pihaknya menilai ada kedodoran dalam hal rehabilitasi serta konseling psikologis. Harusnya ada jumlah pertemuan ideal dalam melakukan konseling agar korban bisa pulih.

Sementara itu untuk korban kekerasan pada perempuan karena faktor ekonomi, mesti diberikan pelatihan. Tentunya selain rehabilitasi. Pelatihan ketrampilan bertujuan memberikan kemandirian ekonomi sehingga kekerasan itu tak terulang kembali.

Tags: headlineJawa Tengahkekerasan pada anakkekerasan pada perempuankekerasan seksual
Previous Post

Obat Stres bagi Ibu Rumah Tangga

Next Post

Olahraga di Masa New Normal, Begini Saran Dokter

Hanung Soekendro

Hanung Soekendro

Related Posts

Lima Pimpinan DPRD Jateng. (DeParenting/Instagram @ferrywawancahyono, @bkrebo, @heripudyatmoko, @sukirman_kirana, @quatlyalkatiri)
News

DPRD Jateng di Medsos, Quatly dan Sukirman Kalahkan Bambang Krebo, Heri Londo dan Ferry

16 Januari 2021
Film animasi anak Nussa dan Rara. (DeParenting/Tangkapan layar Youtube @Visinema Pictures)
Ruang Keluarga

Film Animasi Anak Nussa Rara Tayang di Bioskop, Pas Untuk Mendidik Bocil di Rumah

12 Januari 2021
Objek wisata Rowo Jombor di Kabupaten Klaten. (DeParenting/Jatengprov.go.id)
Lifestyle

WOW…! Ini Objek Wisata Rowo Jombor yang Disulap Jadi Taman Kuliner Terbesar

10 Januari 2021
Pengumuman PKM di Jateng. (DeParenting/tangkapan layar instagram @kominfo.jateng)
Ruang Keluarga

Berikut Daftar 20 Kabupaten dan Kota di Jateng Terapkan PKM Jawa-Bali 11-25 Januari 2021

8 Januari 2021
Gempi, anak Gisel dan Gading. (DeParenting/instagram @baby.gempiiita)
Ruang Keluarga

Lucunya Video Gempi, Anak Gisel dan Gading, Baca Mantra Sebelum di Swab

8 Januari 2021
vaksin Sinovac di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng di Kawasan Industri Tambakaji Semarang, Senin (4/1).
Ruang Keluarga

62 Ribu Vaksin Sinovac Sudah Tiba di Jateng

4 Januari 2021
Next Post
Foto: Pixabay

Olahraga di Masa New Normal, Begini Saran Dokter

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top Stories

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai memimpin Rapat Penanganan Covid 19 di Jawa Tengah. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateng)

Covid 19 Melonjak, Ini Permintaan Ganjar Pranowo pada Bupati Kendal Mirna Annisa

18 Januari 2021
Akibat vaksinasi, 8 orang di Jateng alami KIPI. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateng)

Vaksinasi di Jateng, 8 Orang Alami KIPI, Apa Itu?

18 Januari 2021
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengecek sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Kota Semarang yang sedang melakukan vaksinasi, Senin 18 Januari 2021. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateng)

Cek Vaksinasi Nakes di Puskesmas dan Rumah Sakit, Ganjar Pranowo Usulkan Ini

18 Januari 2021

News & More

Kategori

  • Review Sekolah
  • Artikel
  • Tips
  • Lifestyle
  • Homeschooling
  • Hubungi Kami

About Us

Deparenting.com hadir dan ingin berbagi mengenai tips mendidik anak, mengasuh, membesarkan dan membentuk karakter anak. Lantaran sikap anak-anak yang seringkali bandel dan butuh cara menasehati agar nurut. Tak hanya itu, parenting bersifat menyeluruh hingga membentuk pribadi yang arif dan bijak dalam menyikapi persoalan.

Connect on Social

© 2020 DeParenting

No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga

© 2020 DeParenting - Berbagi cerita parenting dan home schooling.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist