DeParenting.com
  • Login
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
DeParenting.com
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Tips Menangani Si Bandel di Usia Toddler

Toddler memang kadang suka membangkang pada orang tuanya. Pikiran toddler berkembang super cepat. Termasuk daya imitasinya.

Hanung Soekendro by Hanung Soekendro
19 Mei 2020
in Lifestyle
0 0
0
Ilustrasi. Foto: DeParenting.com

Ilustrasi. Foto: DeParenting.com

6
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

DeParenting.com – Bagi Yahbun yang punya bayi usia toddler (12-36 bulan), bisa jadi pernah dibuat kaget oleh tingkahnya. Tiba-tiba dia bilang ‘tidak’ ‘no’ pada ajakan atau permintaan orang tua. Ndak mau makan, padahal perutnya belum terisi sesendok nasipun. Menolak saat bajunya dilepas untuk mandi. Bahkan ada juga toddler yang asyik memainkan tombol power televisi, meski ayah bundanya melarang.

Yahbun, perlu diketahui bahwa toddler memang kadang suka membangkang pada orang tuanya. Pikiran toddler berkembang super cepat. Termasuk daya imitasinya. Dia akan menirukan apa saja yang ia lihat di sekelilingnya. Terlebih lagi apa yang ia lihat itu sering terjadi dan berulang.

RekomendasiBaca

Ibu-Ibu, Yuk Bikin Makanan Enak dan Jual Online…..

Stres Temani Anak Sekolah Daring ya Bun? Simak Penjelasan Psikolog USM Ini

Jangan Lakukan! Ini Cara Gunakan Masker Yang Benar

Di sisi lain, ada yang mengatakan jika pembangkangan si toddler untuk mengetahui seperti apa reaksi dari dari sekelilingnya. Singkat kata, si bayi usia 1-3 tahun ini sudah memiliki rasa penasaran dan tengah mencobanya.
Misalnya apa yang akan terjadi jika aku memuntahkan makanan ini? Apa yang akan yahbun ku lakukan jika aku berteriak atau menangis keras? Apa yang yahbun ku lakukan kalau aku tak mau diajak mandi?

Jika salah dalam menangani, maka mereka akan merasa memiliki power. Maka cara itupun akan diulangnya terus menerus.

Misalnya, si toddler yang tidak diperbolehkan membeli permen waktu di toko dan gulung-gulung di lantai. Jika orang tua kemudian luluh dan memberikan permen maka maka besar kemungkinan jurus itu akan diulangnya.
”Wow keren, aku bisa mempengaruhi Yahbun ku! Aku punya kekuatan,” mungkin seperti itulah pikirnya.

Yahbun, sikap penolakan sebenarnya merupakan sifat alami mereka. Namun, bukan berarti pembangkangan atau dalam dunia parenting lebih sering disebut defiansi ini boleh diabaikan begitu saja. Jika dibiarkan, boleh jadi sifat membangkangnya akan semakin menjadi.

Berikut ini tips yang bisa Yahbun lakukan jika si toddler mulai membangkang.

1. Pahami jalan pikirannya
Meski masih kecil dan anak telah sensitif dengan emosi namun pada dasarnya mereka belum bisa mengendalikan diri. Andri Priyatna dalam bukunya ‘memahami, mengasuh, dan mendidik anak pembangkang’ bahkan menyebut menangani toddler hampir sama dengan menangani hewan liar di penangkaran. Dia bisa menuntut, sedikit berbahaya, dan nakal. Maka membutuhkan keahlian khusus untuk menanganinya. Yahbun harus terus belajar ya….

Baca juga:  Bunda, Ini 5 Pola Asuh Ala Ratu Inggris yang Bisa Dicontoh

2. Lakukan komunikasi dengannya
Komunikasi antara Yahbun dan si toddler sangat penting. Lebih penting lagi, memahami karakternya dan lakukan komunikasi dengan tepat. Ada kalanya yahbun harus tegas, agar si toddler tahu siapa ‘bos’ di keluarga. Tapi ingat ya, tegas bukan berarti harus dengan kata keras dan kasar. Ada kalanya pula anak diberitahu jika sikapnya itu atau pilihanya itu tidak baik untuknya. Komunikasi pada saat itu bisa jadi terlihat tak bermanfaat karena si toddler terus membangkang. Maka, nasihat serupa bisa diulang lagi pada saat hati si anak sedang gembira.

3. Let them do what they want to do
Kadang Kala biarkan mereka melakukan apa saja yang ingin mereka lakukan. Meski pada sebelumnya hal itu dilarang. Dengan aturan ini, si toddler akan menjadi paham mana yang boleh dan mana yang tidak.
Misalnya gini Yahbun, pukul 21.00 dia ambil permen dan minta dibukakan bungkusnya. What?! Padahal dia baru saja gosok gigi. Pukul 21.00 juga merupakan waktunya tidur. Tapi di lain waktu, saat siang atau sore hari, ajaklah dia beli permen dan makan sesukanya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit dia akan tahu mana yang tidak boleh dan mana yang boleh.

4. Bangun ikatan dan ciptakan lingkungan yang aman untuknya
Gaya hidup kebanyakan keluarga saat ini adalah gaya supersibuk. Ayah bekerja, ibu pun demikian. Ibu pulang sore, ayah pulang malam. Si toddler pun dititipkan pada pengasuh.

Kerja atau tidak, pulang malam atau siang, sebenarnya ini pilihan Yahbun. Lantaran ada kewajiban memenuhi kebutuhan keluarga. Namun yang mesti diingat adalah pentingnya ikatan rasa (bonding) antara Yahbun dan anak. Jika tak ada bonding, bisa jadi anak tak akan nyaman dengan orang tuanya. Imbasnya, akan lebih sering muncul pembangkangan.

Semangat ya Yahbun!

Tags: bandelheadlinetips anak bandelToddler
Previous Post

Ini Nih Permainan Pengenalan Huruf Pada Anak

Next Post

Orang Tua, Berdamailah Dengan Masa Lalumu

Hanung Soekendro

Hanung Soekendro

Related Posts

Grafis daftar tunggu haji semua provinsi di Indonesia. (DeParentng/Tangkapan layar instagram @informasihaji)
Ruang Keluarga

Lama Daftar Tunggu Haji Semua Provinsi di Indonesia, Ada yang 34 Tahun!

21 Februari 2021
Ilustrasi Arena Skateboard Flyover Purwosari. (DeParenting/Pixabay)
Lifestyle

Menarik! Arena Skateboard Flyover Purwosari di Kolong Jembatan

13 Februari 2021
Ilustrasi beda tren jilbab di Indonesia dan Malaysia. (DeParenting/ Ratna Fitry-Pixabay)
Lifestyle

Beda Tren Jilbab di Indonesia dan Malaysia, Cantik Mana?

9 Februari 2021
Penampakan seekor buaya sedang jalan-jalan di perumahan saat banjir Semarang. (DeParenting/WhatsApp)
News

NGERI! Seekor Buaya Jalan-Jalan di Perumahan Saat Banjir Semarang?

7 Februari 2021
Bakpao Imlek Solo. (DeParenting/Tangkapan layar instagram @chubbypaoku)
Ruang Keluarga

Bakpao Imlek Solo, Lucu dan Harga Cuma Rp 8 Ribu

5 Februari 2021
Ilustrasi foto kucing. (DeParenting/Pixabay)
Lifestyle

Ini Akibat Beri Makan Nasi Pada Kucing, Jangan Pernah Coba!

31 Januari 2021
Next Post
Pinterest

Orang Tua, Berdamailah Dengan Masa Lalumu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top Stories

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto. (DeParenting)

Ibu-Ibu, Yuk Bikin Makanan Enak dan Jual Online…..

24 Februari 2021
Rumah Pompa Kota Lama. (DeParenting/Dok. Humas Prov Jateng)

Banjir Semarang, Ganjar Cek Kota Lama Semarang

24 Februari 2021
Aplikasi AR. (DeParenting/Tangkapan layar Youtube @Ricko Asterisk)

Download Aplikasi AR, Cara Siswa Belajar Biologi Dengan Menarik

22 Februari 2021

News & More

Kategori

  • Review Sekolah
  • Artikel
  • Tips
  • Lifestyle
  • Homeschooling
  • Hubungi Kami

About Us

Deparenting.com hadir dan ingin berbagi mengenai tips mendidik anak, mengasuh, membesarkan dan membentuk karakter anak. Lantaran sikap anak-anak yang seringkali bandel dan butuh cara menasehati agar nurut. Tak hanya itu, parenting bersifat menyeluruh hingga membentuk pribadi yang arif dan bijak dalam menyikapi persoalan.

Connect on Social

© 2020 DeParenting

No Result
View All Result
  • News
  • Artikel
  • Tips
  • Gaya Hidup
  • Homeschooling
  • Ruang Keluarga

© 2020 DeParenting - Berbagi cerita parenting dan home schooling.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist